Malang.“Pemahaman Anak-Anak Terhadap Identitas Etnik Budaya Melalui Tayangan Televisi (Studi Reception Analysis pada Penonton Anak-Anak Tayangan Upin & Ipin di Televisi Pendidikan Indonesia)”.

Anak-anak merupakan salah satu bagian audiens televisi dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Televisi dengan berbagai tayangan yang mengandung nilai dan muatan budaya yang berbeda tentunya sangat berpengaruh ke dalam diri anak-anak. Anak-anak sebagai audiens aktif tayangan Upin & Ipin tentunya juga mempunyai pemikiran memaknai apa yang mereka lihat di televisi, terutama tentang perbedaan budaya yang ada. Pemahaman tentang identitas etnik budaya pada anak-anak dimulai dari dini, sehingga pengaruh banyaknya menonton tayangan televisi juga mengambil peranan penting dalam proses pemahaman tersebut. Dengan memilih 12 anak-anak sebagai informan, penelitian ini mencoba memahami bagaimana pemahaman anak-anak terhadap identitas etnik budaya ( cultural ethnic identity ) melalui tayangan film animasi Upin & Ipin di Televisi Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan reception analysis , untuk mengupas pemaknaan anak-anak terhadap teks media yang mereka konsumsi serta pengaruhnya terhadap pemahaman mereka tentang identitas etnik budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mempunyai pendapat dan pemikiran sendiri dalam memaknai teks media yang mereka konsumsi. Anak-anak telah mampu untuk mengidentifikasi identitas etnik budaya mereka dengan membandingkan antara kebudayaan yang ditampilkan dalam tayangan Upin & Ipin dengan kebudayaan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Aspek dalam budaya yang membedakan identitas etnik budaya anak-anak dengan Upin & Ipin, antara lain bahasa, tokoh yang menjadi panutan anak-anak, aturan ketika akan berkomunikasi dengan orang lain dalam masyarakat, tema dan kegiatan apa yang dilakukan, ciri khas atau tingkah laku spesifik dalam masing-masing budaya; elemen yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang lain; peraturan yang ada di wilayah masing-masing; dan bagaimana cara mereka mengkategorikan diri sebagai seorang anak-anak dari suku Jawa